Menteri Luar Negeri RI: Pentingnya Perlindungan Terhadap Pekerja Migran untuk Pembangunan Dunia

Menteri Luar Negeri RI: Pentingnya Perlindungan Terhadap Pekerja Migran untuk Pembangunan Dunia

Menteri Luar Negeri Indonesia yakni Retno Marsudi menegaskan bahwa isu perlindungan pekerja migran tidak hanya sebatas masalah kemanusiaan semata. Isu ini juga berhubungan erta dengan masalah pembangunan,” lanjut Retno.

“Perlindungan Pekerja Migran bukan hanya isu kemanusiaan saja, tetapi juga isu pembangunan,” ucap Retno saat berbicara pertemuan High-Level Side Event Road to Marrakech dalam rangkaian pertemuan Sidang Majelis Umum ke-73 PBB di New York pada Jumat (28/9).

Retno mengimbuh bahwa isu migrasi adalah salah satu isu yang menjadi perhatian dunia karena arus migrasi global yang memberikan tantangan baru bagi dunia internasional. Retno menyatakan bahwa arus migrasi adalah fenomena yang tidak terhindarkan, namun bagaimana negara-negara dapat bekerja sama agar hal ini menjadi proses hal yang positif.

Sehubungan dengan hal tersebut, papar Retno, pendekatan komprehensif harus dilakukan. Dia menekankan pentingnya tiga hal yang harus diperhatikan sebagai tindakan konsisten, konkrit, dan bersama. Pertama, membentuk sinergi dan kepercayaan antara negara asal, transit dan tujuan migrasi.
Kedua, membentuk perjanjian bilateral antar negara yang terlibat untuk perlindungan dan kesejahteraan serta adaptasi budaya dan ketiga menguatkan mekanisme regional dan internasional melalui penguatan peningkatan kapasitas untuk menciptakan migrasi yang aman, teratur dan regular.

Pertemuan Road to Marrakesh menjadi bagian dari rangkaian proses negara-negara untuk negosiasi Global Compact for Safe, Orderly and Regular Migration (GCM) yang direncanakan akan disahkan dalam pertemuan tingkat tinggi di Marrakesh, Maroko. GCM akan menjadi pedoman untuk perlindungan dan pengembangan hak-hak migran, khususnya pekerja migran.

Selain Retno, pertemuan High-Level Side Event Road to Marrakech tersebut juga dihadiri oleh sejumlah tokoh dunia lainnya seperti PM Maroko, Menteri Imigrasi Kanada, dan Menteri Luar Negeri Brazil. Pertemuan kelas atas tersebut juga dihadiri oleh Sekretaris Jenderal PBB dan Dirjen IOM.

Comments

Popular posts from this blog

Rouhani: Cepat atau Lambat Pasti Amerika Serikat Akan Kembali ke Kesepakatan Nuklir

Iran Mengucapkan Pernyataan Netanyahu Tentang Fasilitas Nuklir Rahasia Mengada-ada

Kanada Mencabut Status Warga Kehormatan Aung San Suu Kyi